Ciamiks.Com - Pernahkah teman-teman merasa jengkel dengan apa yang dinasehatkan oleh Ibu kita? Pernahkah teman merasa bahwa Ibu tidak mengerti dengan kondisi kita? Pernahkah teman merasa ingin jauh dari Ibu? Namun, Pernahkah teman membayangkan bagaimana menjalani hidup tanpa Ibu? Pernahkah teman mendengar curhatan sahabat kita mengenai rasa kangennya ia terhadap Ibu mereka yang telah tiada? Mengapa mereka bisa merasakan hal itu? Sedangkan, yang kita rasakan ketika Ibu ada di samping kita, kita meraa jengkel dan sesekali ingin pergi?
Pernahkah teman semua mendengar kata “ kita akan merasakan betapa berharganya kehadiran seseorang, ketika kita sudah kehilangan mereka”. Jika teman merasa kehadiran Ibu sangatlah mengganggu. Coba simak dan resapi cerita di bawah ini!
Di sebuah keluarga tupai, sedang bercakaplah seorang ayah dan anak. Anak itu sedang bercerita kepada ayahnya, betapa anak tersebut merasa iri dengan temannya yang memiliki rumah pohon yang amat besar dan luas.
Lalu ayah tupai itu tersenyum dan pergi keluar rumah. Ayah tupai itu bulak balik masuk kedalam rumah dengan memasukkan banyak kenari ke dalam rumahnya. Sampai mereka sangat kesulitan untuk bergerak.
Anak tupai pun masih menggerutu saja mengenai kesempitan rumahnya sekarang. “Ayaaah, ayaaah aku merasa sesak dengan kenari ini, kenapa sih ayah memasukkan banyak kenari ini ke dalam rumah.. ayah, ayo keluarkan kembali kenari ini” pinta anak tupai tersebut.
Ayahnya menjawab “engkau benar ingin mengeluarkan kanari ini nak..? “. “iyaaa ayahh” saut anak tupai tersebut. Ayah tupai pun tersenyum dan mulai mengelurkan kenari-kenari itu sampai rumah pohon sama seperti sebelum dimasukkan kenari-kenari itu.
Ayah tupai pun kembali ke rumah dan duduk di samping anak tupai tersebut dan bertanya “ apakah sekarang masih sempit dan sesak nak..?. anak tupai itupun menjawab “sudah tidak ayah, ini lebih baik dari pada tadi, aku sekarang bisa bernafas dengan bebas ayah..” anak tupai itu pun tersenyum bahagia.
Ayah tupai pun berkata “ nak, kita hanya butuh bersyukur untuk dapat merasakan kebahagiaan, rumah ini dari tadi hanya segini adanya, ketika ayah masukan banyak kenari ke dalam rumah, itu tidak membuatmu berhenti mengeluh kan nak? Karena, yang kita butuhkan dalam menjalani hidup ini, hanyalah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini nak, bagaimana jika sewaktu-waktu rumah kita terbakar? Bukankah masih lebih baik kita tinggal disini? “. Anak tupai itu pun menyesal, meminta maaf dan memeluk ayahnya.
Teman-teman, ada sebuah dalil yang mengatakan bahwa “ Bisajadi, apa yang kita benci atau tidak kita sukai itu adalah apa yang terbaik bagi kita”. Akan sangat terasa tidak tenang hidup kita, jika kita hanya melihat kepada satu sisi saja. Kita tidak akan merasakan kebahagiaan, jika yang ada dalam otak kita hanyalah mengeluh.
Seperti cerita yang diilustrasikan diatas, anak tupai mengeluh iri terhadap orang lain, dan kembali mengeluh ketika apa yang dimilikinya hilang.
Teman semua, pernahkah Ibumu menceritakan keluhan dan masa sulitnya kepada kita? Pernahkah ibu menangis di depan kita saat ibu merasakan kekhawatiran yang sedang ia rasakan? Sungguh, semua yang kita dapati dari seorang Ibu adalah hal terbaik yang sudah dipikiran matang-matang oleh Ibu kita.
Ibu selalu menutupi segala sesuatu yang dapat membuat kita sedih, Ibu selalu mementingkan anak-anaknya, jika sedang menghadapi kesulitan apapun.
Lantas, kekhawatiran Ibu yang sering mendarat di telinga kita dengan nada yang bermacam-macam rupanya bagaimana? Teman, jika kita mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh Ibu kita disetiap harinya, kita pasti akan menghela nafas dan sangat ingin merawat mereka dengan baik.
Sebelum kita berangkat sekolah, ibu selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk kita, setelah kita sarapan dengan baik, ibu melanjutkan dengan belanja sayuran, lalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, nyetrika. Tibalah beberapa jam sebelum dzuhur, ibu memasak. Siang kita pulang, makan bersama dan pasti ada kegiatan lain yang dikerjakan ibu lagi, jika tidak ibu beristirahat sejenak dan sore melanjutkan pekerjaan yang sama seperti tadi. Jika ibu bekerja, diselingi dengan waktu bekerjanya ibu.
Bayangkan teman, betapa banyaknya pekerjaan yang dilakukan oleh ibu kita. Pekerjaan yang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri. Ibu selalu memikirkan hal terbaik yang dapat dilakukannya bagi keluarganya.
Ucapan-ucapan, nasehat yang dikeluarkan ibu dengan nada berbeda, bisa saja tak sengaja dikeluarkan ibu karena spontan. Bisa saja itu menjadi suatu tanda bahwa ibu sedang dalam keadaan yang sangat lelah untuk terus melihat masalah sepele yang ada di dalam rumah.
Masihkah kita ingin berdiam diri dan membiarkan ibu kita memikul semuanya sendiri teman? Setelah banyak perjuangan yang ibu korbankan dari semenjak ibu mengandung kita sampai sekarang?
Baca juga: Kesalahan Dalam Mendidik Anak
Percayalah, ibu sayang kita semua, dan menginginkan anaknya mempunyai bekal yang cukup untuk kelak melanjutkan hidup mandiri tanpa orangtua. Selagi ibumu masih ada disampingmu, sayangilah mereka dengan setulus hati.. :)
Pernahkah teman semua mendengar kata “ kita akan merasakan betapa berharganya kehadiran seseorang, ketika kita sudah kehilangan mereka”. Jika teman merasa kehadiran Ibu sangatlah mengganggu. Coba simak dan resapi cerita di bawah ini!
![]() |
| Love You Mom Oleh Rahmat Firdaus |
Lalu ayah tupai itu tersenyum dan pergi keluar rumah. Ayah tupai itu bulak balik masuk kedalam rumah dengan memasukkan banyak kenari ke dalam rumahnya. Sampai mereka sangat kesulitan untuk bergerak.
Anak tupai pun masih menggerutu saja mengenai kesempitan rumahnya sekarang. “Ayaaah, ayaaah aku merasa sesak dengan kenari ini, kenapa sih ayah memasukkan banyak kenari ini ke dalam rumah.. ayah, ayo keluarkan kembali kenari ini” pinta anak tupai tersebut.
Ayahnya menjawab “engkau benar ingin mengeluarkan kanari ini nak..? “. “iyaaa ayahh” saut anak tupai tersebut. Ayah tupai pun tersenyum dan mulai mengelurkan kenari-kenari itu sampai rumah pohon sama seperti sebelum dimasukkan kenari-kenari itu.
Ayah tupai pun kembali ke rumah dan duduk di samping anak tupai tersebut dan bertanya “ apakah sekarang masih sempit dan sesak nak..?. anak tupai itupun menjawab “sudah tidak ayah, ini lebih baik dari pada tadi, aku sekarang bisa bernafas dengan bebas ayah..” anak tupai itu pun tersenyum bahagia.
Ayah tupai pun berkata “ nak, kita hanya butuh bersyukur untuk dapat merasakan kebahagiaan, rumah ini dari tadi hanya segini adanya, ketika ayah masukan banyak kenari ke dalam rumah, itu tidak membuatmu berhenti mengeluh kan nak? Karena, yang kita butuhkan dalam menjalani hidup ini, hanyalah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini nak, bagaimana jika sewaktu-waktu rumah kita terbakar? Bukankah masih lebih baik kita tinggal disini? “. Anak tupai itu pun menyesal, meminta maaf dan memeluk ayahnya.
Teman-teman, ada sebuah dalil yang mengatakan bahwa “ Bisajadi, apa yang kita benci atau tidak kita sukai itu adalah apa yang terbaik bagi kita”. Akan sangat terasa tidak tenang hidup kita, jika kita hanya melihat kepada satu sisi saja. Kita tidak akan merasakan kebahagiaan, jika yang ada dalam otak kita hanyalah mengeluh.
Seperti cerita yang diilustrasikan diatas, anak tupai mengeluh iri terhadap orang lain, dan kembali mengeluh ketika apa yang dimilikinya hilang.
Teman semua, pernahkah Ibumu menceritakan keluhan dan masa sulitnya kepada kita? Pernahkah ibu menangis di depan kita saat ibu merasakan kekhawatiran yang sedang ia rasakan? Sungguh, semua yang kita dapati dari seorang Ibu adalah hal terbaik yang sudah dipikiran matang-matang oleh Ibu kita.
Ibu selalu menutupi segala sesuatu yang dapat membuat kita sedih, Ibu selalu mementingkan anak-anaknya, jika sedang menghadapi kesulitan apapun.
Lantas, kekhawatiran Ibu yang sering mendarat di telinga kita dengan nada yang bermacam-macam rupanya bagaimana? Teman, jika kita mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh Ibu kita disetiap harinya, kita pasti akan menghela nafas dan sangat ingin merawat mereka dengan baik.
Sebelum kita berangkat sekolah, ibu selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk kita, setelah kita sarapan dengan baik, ibu melanjutkan dengan belanja sayuran, lalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu, mengepel, nyetrika. Tibalah beberapa jam sebelum dzuhur, ibu memasak. Siang kita pulang, makan bersama dan pasti ada kegiatan lain yang dikerjakan ibu lagi, jika tidak ibu beristirahat sejenak dan sore melanjutkan pekerjaan yang sama seperti tadi. Jika ibu bekerja, diselingi dengan waktu bekerjanya ibu.
Bayangkan teman, betapa banyaknya pekerjaan yang dilakukan oleh ibu kita. Pekerjaan yang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri. Ibu selalu memikirkan hal terbaik yang dapat dilakukannya bagi keluarganya.
Ucapan-ucapan, nasehat yang dikeluarkan ibu dengan nada berbeda, bisa saja tak sengaja dikeluarkan ibu karena spontan. Bisa saja itu menjadi suatu tanda bahwa ibu sedang dalam keadaan yang sangat lelah untuk terus melihat masalah sepele yang ada di dalam rumah.
Masihkah kita ingin berdiam diri dan membiarkan ibu kita memikul semuanya sendiri teman? Setelah banyak perjuangan yang ibu korbankan dari semenjak ibu mengandung kita sampai sekarang?
Baca juga: Kesalahan Dalam Mendidik Anak
Percayalah, ibu sayang kita semua, dan menginginkan anaknya mempunyai bekal yang cukup untuk kelak melanjutkan hidup mandiri tanpa orangtua. Selagi ibumu masih ada disampingmu, sayangilah mereka dengan setulus hati.. :)

2 komentar
Ibu adalah sosok yang tidak akan pernah bisa tergantikan jasanya ya mas :D
BalasBenar sekali mas bram. :)
Balas